Minggu, 10 April 2016

Laporan KKL 1 Pantai Kura-Kura



PENGENALAN BENTANG GEOGRAFI


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 1 ( KKL 1 )
PANTAI KURA-KURA
  


Untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus Kuliah Kerja Lapangan I

  




NIM : MANSURA
NIM : 141410075




FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2016


................................................................................................................................



HALAMAN PENGESAHAN



KULIAH KERJA LAPANGAN 1

LAPORAN KKL 1 PANTAI KURA-KURA


Dilaksanakan Pantai kura kura Desa Tanjung Gondol Kecamatan Sungai Raya di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Kegiatan ini di laksanaan pada:

Hari                 :           Selasa  
Tanggal            :           25
Bulan               :           Januari
Tahun               :          2016  








Pontianak, 26 Januari 2016


    



Doni Andrasmoro M.Pd
                                                                                                                              NIP :





.............................................................................................................................


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaian laporan kuliah kerja lapangan 1 dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya saya ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada para Dosen yang telah membimbing kami. Dan kepada seluruh teman-teman saya ucapan terimasih atas kerja samanya yang kompak dalam mengikuti kegiatan kuliah kerja lapangan 1. Saya Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada kata yang dapat saya ucapkan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam kegiatan dan dalam penyelesaian laporan ini terdapat kesalahan baik dari segi tingahlau maupun dari segi penulisannya . untuk itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun demi penulisan selanjutnya. Harapan saya semoga laporan yang saya sajikan ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh pihak yang membaca. Dan semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada kita yang selalu mau berusaha dalam belajar.






Pontianak, 24 Januari  2016



                                         Penulis


............................................................................................................................. 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….......
DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ………….………………………………………………........
        A. Latar Belakang  ....................................................................................................
        B. Tujuan  kegiatan …..……...…..……………………………………………........
        C. Manfaat …………………..…………………………………………….............
        D. Rumusan Masalah………………………………………………………….........
        E.  Gambaran Umum dari Instansi………………………..…………………............
        F.  Deskripsi Pelaksanaan……………………………….………………….............

BAB II PEMBAHASAN…………………………………..…………………................
       1. Geologi Pantai kura-kura ……….………………..……………………................
       2.
Geomorfologi Pantai kura-kura …………………….………………….................
       3.
Hidrologi Pantai kura-kura ………………………………………………….........
       4.  Oseanografi Pantai kura-kura……………………………………………….........

BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A.    Kesimpulan...........................................................................................................
B.     Saran ……………………………………………………………..................
C.     Lampiran Daftar Gambar………………………………………….....................

DAFTAR  PUSTAKA......................................................................................................



 .................................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang kegiatan
                Pantai kura kura terletak Desa Tanjung Gondol Kecamatan Sungai Raya di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Kecamatan Sungai Raya sebelah Utara berbatasan dengan Sedau dan untuk sebelah Selatan berbatasan dengan Pakmakmur. Sebelah Timur berbatasan dengan Menteradok dan Paritmas sedangkan Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna. Kabupaten Bengkayang sebelah Utara berbatasan langsung dengan negara Malaysia atau tepatnya berbatasan dengan Serawak-Malaysia Timur. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak.

B.     Tujuan kegiatan
Tujuan instruksional kegiatan ini, umum adalah untuk mahasiswa agar mahasiswa dapat mengenal, mengamati serta memahami bentang alam dan bentang geografi yang berada di wilayah pesisir kawasan bengkayang di pantai kura-kura tepatnya di wilayah karimunting kecamatan sungai raya kabupaten bengayang. Tujuan instruksional khusus adalah agar mahasiswa dapat :
1.   Menjelaskan kenampakan bentang alam dan bentang geografi di lapangan serta memahami keterkaitan antara komponen parameter bentang alam yang satu terhadap yang lain
2.      Menjelaskan karakteristik wilayah pantai kura-kura berdasarkan bentang alam maupun bentang geografinya, sehingga mahasiswa dapat mengetahui karakteristi  di pantai kura-kura serta dapat mengetahui perbedaan dan persamaan antara satu daerah dengan daerah lain.
3.      Dapat menjelasan berbagai aspek yang mempengaruhi pembentukan bentang alam di pantai kura-kura.

C.     Manfaat
 Manfaat dari kegiatan kuliah kerja lapangan 1 ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan para mahasiswa agar  dapat mengetahui berbagai karakteristik kenampakan bentang alam dan bentang geografi serta dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek-aspek yang mempengaruhi terjadinya pembentukan bentang alam yang ada di pantai kura-kura.

D.    Rumusan kegiatan
 Berdasarkan dari kegiatan kuliah kerja lapangan1 yang telah kami lakukan kemarin, di sini terdapat berbagai  macam  aspek yang dapat kami lihat dan kami bahas dalam laporan hasil kuliah kerja lapangan yaitu :
a.       Bagaimana kondisi geologi  pantai kura-kura.
b.      Bagaimana kondisi geomorfologi  pantai kura-kura
c.       Bagaimana kondisi hidrologi pantai kura-kura
d.    Bagaimana kondisi oseanografi  pantai kura-kura

E.     Gambaran umum dari instansi tujuan KKL I
Gambaran umum dari  kuliah kerja lapangan 1 ini  ialah untuk menambah wawasan  serta untuk mendukung pemahaman agar tercapainya tujuan pendidikan geografi.  Banyak konsep geografi yang ada, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam kontek keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Fenomena geosfer meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Dalam kaitannya dengan fenomena geosfer tersebut maka diadakanlah kkl 1 ini untuk:
1.      Mengenalan bentang alam yang akan mencakup pengenalan terhadap komponen     atmosfer , litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Komponen atmosfer meliputi keadan cuaca, iklim yang dapat dikaji melalui geologi, geomorfologi, dan hidrologii. Komponen hidrosfer mencakup air yang dimuka bumi, dalam tanah dan di atmosfer dan laut. Komponen biosfer mencakup flora dan fauna dan manusia beserta karakteristiknya, yang tercakup dalam kajian biologi.
2.      Pengenalan bentang geografi berusaha mengenal keterkaitan antara sesama komponen geo-biofisik melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan komplek wilayah. Secara sederhana pengenalan bentang geografi ini memperkenalkan:
-          Komponen geo-biofisik dan satuan wilayah geo-biofisik daerah yang dilalui, pembacaan peta serta pengamatan lapangan.
-          Hubungan antara sesama komponen geo-biofisik,seperti hubungan antara geologi-geomorfologi-tanah-hidrologi dan vegetasi.
-          Hubungan antara komponen geo-biofisik dengan manusia beserta karakteristik dan kegiatannya seperti: Litologi, tanah, hidrologi, vegetasi dengan kegiatan manusia yang tercermin dengan penggunaan lahan.

F.      Deskripsi pelaksanaan program
1.      Deskripsi lokasi daerah kkl 1
 Lokasi kajian KKL 1 ini  ini dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang pada tanggal 26 januari 2016 di pantai kura-kura dan sekitarnya. Lokasi kajian ini mempunyai bentang lahan yang heterogen dengan semua aspeklogi dan hidrologi. Secara geografis, kecamatan Sungai Raya kepulauan terletak pada 0o38’39” Lintang Utara sampai dengan 0o51’21” Lintang Utara dan 108o18’14”Bujur Timur sampai dengan 108o59’02” Bujur Timur. Luas wilayah kecamatan Sungai Raya kepulauan adalah sebesar 394,00 km2 atau sekitar 7,30 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan terbagi dalam 5 desa. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan merupakan kecamatan yang berada di kawasan pesisir dan sebagian wilayahnya adalah pulau-pulau.


 
 ..................................................................................................................................


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ø  Lokasi  Pertama ( di kaki perbukitan Pantai kura-kura )
A.    Geologi  Pantai Kura-Kura
Lokasi kuliah kerja lapangan 1 pertama kali berada pada kaki perbukitan dengan ketinggian sekitar 20 m. Lokasi ini tepatnya berada di pantai kura-kura sebelah barat. Aspek geologi pantai kura-kura mempunyai struktur geologi yang terus berkembang. Proses pembentukan geologi yang ada di kalimantan merupakan proses yang paling stabil karena kalimantan berada di tengah lempeng eurasia yaitu (sumatera, jawa, nusa tenggara dan bali).  Di pantai kura-kura Batuan penyusun kaki perbukitan ini ialah batuan granit dan diorit. Dari segi pembentukannya, granit dan diorit mempunyai komposisi mineral dan warna yang berbeda. Granit berwarna cerah dan terang, sedangkan diorit agak gelap. Batuan beku diorit merupakan batuan beku menengah.selain itu, di kaki bukit juga teerdapat beberapa jenis batuan beku seperti :
  •         Batu granit
Batu granit merupakan jenis batuan asam,yang memiliki ciri-ciri warnanya terang yang menyebabkan warnanya  seperti itu mungkin karena banyak mengandung unsur velsfat yang tinggi serta struktur batuannya masif.sedangkan teksturnya agak kasar dan pelapukannya cenderung mengulit bawang yang sering di sebut sebagai pelapukan speroidal.

Batuan granit
  •          Batuan beku asam
Batuan beku asam pelapukannya terjadi karena pengaruh dari sinar matahari  atau yag disebut sebagai pelapukan speroidal.batuan ini mengandung banyak mineral velsfat yang memberikan efek warna terang karena silika nya besar dan juga mengandung zat kwarsa.tekstur batuannya adalah kasar,sedangkan struktur batuannya merupakan struktur masif.
 

Batuan beku asam

  •         Batu basalt
Batuan basalt merupakan batuan yang terbentuk akibat aliran lava yang menyebab kan warna batuannya gelap karena celah-celah batuan di isi oleh urat-urat kayu,dan berubah karena batuan ini terbentuk di laut.sehingga batuan ini di sebut batu basalt,karena mengandung banyak aliran lava yang menyebabkan warna nya menjadi gelap selain itu juga mengandung olivin,orblende yang tinggi dan velsfat rendah,kwarsa rendah.

Batu basalt


Berdasarkan Peta Geologi Lembar Singkawang, yang disusun oleh N. Suwarna, F. De Keyser, R.P. Langford dan D.S. Trail dan dikeluarkan oleh (P3G) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi, maka batuan penyusun Kabupaten Bengkayang berturut-turut dari yang tertua adalah sebagai berikut:
        i.            Formasi Banan (Rub)
Berumur Trias Akhir, terdiri dari batupasir dan sedikit konglomerat dibagian atas; batupasir dan serpih dibagian bawah. Pengaruh malihan sentuh, termasuk batu tanduk berkembang disekitar terobosan tersier, terutama pada batupasir dan tufa dibagian bawah.
      ii.            Formasi Sungai Betung (Jls)
Berumur Jura akhir, terdiri dari perselingan batulumpur, batulanau, batupasir halus - sedang, kelabu muda - hitam, perbandingan batulumpur meningkat ke arah atas; batupasir tufan halus dibagian atas, berlapis baik.
    iii.            Batuan Gunungapi Raya (Klr)
Berumur Kapur Awal, terdiri dari batuan beku luar andesit, dasit dan basal (piroklastik, sedikit lava) serta batuan terobosan; sedikit menyusupi konglomerat, batupasir dan batulumpur; setempat termalihkan oleh batuan terobosan kapur dan tersier, dan termineralisasi dengan pirit, kalkopirit, molibdenit dan sfalerit.
    iv.            Granodiorit Mensibau (Klm)
Berumur Kapur Awal. Terdiri dari granodiorit hornblende-biotit, adamelit, tonalit, granodiorit biotit-hornblende, diorit, diorit kuarsa, granit; magnetik sedang sampai kuat; umumnya terubah; setempat tergeruskan kuat, termilonitkan, dan terbreksikan, xenolit batuan gunung api dan sedimen.
      v.            Batuan Gunungapi Serentak (Tes)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari Tufa lapili, dasitan, kristal dan sela; setempat breksi tufan dan riodasit, kelabu muda sampai kecoklatan; sebagian terubah; urat halus besian, pirit, pirhotit, pirolusit.
    vi.            Formasi Hamisan (Toh)
Berumur Oligosen. Terdiri dari arenit kuarsa dan sela, konglomerat aneka bahan; setempat dengan sisipan batulempung kelabu; perlapisan silang siur dan perlapisan sejajar.
  vii.            Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Berumur Oligosen Awal - Miosen Awal. Terdiri dari diorit, diorit kuarsa, granodiorit, tonalit, gabro kuarsa; mesokratik sampai lekokratik, porfiritik sampai holokristalin; setempat ubahan serisit,  khlorit, epidot, dan karbonat; serisit berkaitan dengan urat kuarsa-kalkopirit-molibdenit dan pirit menyebar; mineralisasi emas; magnetik sedang.
viii.            Endapan Aluvial Terbiku (Qat)
Berumur kuarter. Tersusun dari kerikil, pasir, lumpur; struktur lapisan silang siur dan bidang; lekuk gerusan, gali dan isi, lapisan mineral berat.
    ix.            Endapan Litoral (Qc)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil, setempat gampingan; bahan tumbuhan.
      x.            Endapan Aluvial dan Rawa (Qa)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil dan bahan tumbuhan.

Ø  Lokasi  kedua  ( Daerah  Kaki bukit Pantai kura-kura )
B.     Geomorfologi Pantai Kura-Kura
            Dari pengamatan yang kami lakukan di pantai kura-kura ,setiap medan memiliki perbedaan geomorfologinya masing- masing. Pantai kura- kura memiliki garis pantai yang tak beraturan di sekitar daerah pantai tersebut terdapat bukit-bukit kecil yang tidak terlalu tinggi dan di tumbuhi oleh beberapa macam jenis pohon. Kondisi geomorfologi pantai kura-kura berupa dataran rendah yang bervariasi dan memiliki kemiringan lereng pantai landai. Pantai kura-kura disebut juga daerah tanjung gundul karena dulunya daerah disekitar pantai kura-kura dipenuhi dengan pepohonan akan tetapi yang tersisa saat ini hanyalah sebuah tanjung tanpa pepohonan yang menghiasinya walaupun ada itupun hanya sedikit dan hanyalah rerumputan dan semak saja.  Pemandangan lokasi wisata ini masih cukup indah dan alami ditambah dengan adanya pepohonan yang masih ditanam oleh pengelola disepanjang tepian pantai dan ada sebuah bukit dari pantai ini, dari bukit ini kita dapat melihatpemandangan yang lebih indah dimana pantai akan terlihat sangat berbeda didekat bebatuannya. Jika cuaca sedang bagus , kita dapat melihat sebuah pulau yang terdapat diseberang pantai
Kironoto (1997) dalam Mira (2004:13), menyebutkan bahwa akibat adanya aliran air timbul gaya-gaya aliran yang bekerja pada material sedimen. Gaya-gaya tersebut mempunyai kecenderungan untuk menggerakkan/ menyeret material sedimen. Untuk material sedimen kasar (pasir dan batuan / granuler), gaya untuk melawan gaya-gaya aliran tersebut tergantung dari besar butiran sedimen. Untuk material sedimen halus yang mengandung fraksi lanau (silt) atau lempung (clay) yang cenderung bersifat kohesif, gaya untuk melawan gaya-gaya aliran tersebut lebih disebabkan kohesi daripada berat material (butiran) sedimen.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain : sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan (feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri (Bengen, 2004). Aktifitas yang ada dalam rangka memanfaatkan potensi yang terkandung di wilayah pesisir, seringkali saling tumpang tindih, sehingga tidak jarang pemanfaatan sumberdaya tersebut justru menurunkan atau merusak potensi yang ada. Hal ini karena aktifitas-aktifitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kehidupan organisme di wilayah pesisir, melalui perubahan lingkungan di wilayah tersebut. Sebagai contoh, adanya buangan baik dari pemukiman maupun aktifitas industri, walaupun limbah ini mungkin tidak mempengaruhi tumbuhan atau hewan utama penyusun ekosistem pesisir di atas, namun kemungkinan akan mempengaruhi biota penyusun lainnya. Logam berat, misalnya mungkin tidak berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan bakau (mangrove), akan tetapi sangat berbahaya bagi kehidupan ikan dan udang-udangnya (krustasea) yang hidup di hutan tersebut (Bryan, 1976).

Ø  Lokasi  ketiga ( Pesisir Pantai kura-kura )
C.    Hidrologi  Pantai Pantai Kura-Kura
Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai lapaisan air yang ada di permukaan bumi. Di bawah ini adalah salah satu aspek yang mempengaruhi hidrologi pantai kura-kura.

Ø  Iklim
1.      Pengertian iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama. Sifat cuaca ini meliputi antara lain:
a.       Relatife tetap
b.      Berlaku untuk waktu yang lama
c.       Meliputi daerah yang luas
2.      Faktor- Faktor yang mempengaruhi iklim
-          Letak garis lintang
-          Letak tinggi suatu tempat
-           Pengaruh daratan yang luas
-           Lokasi :dekat laut, dekat danau, dan daerah padang pasir
-          Suhu udara dan awan
-           Kelembaban udara dan awan
-           Banyak sedikitnya curah hujan
-          Pengaruh arus laut
-          Panjang pendeknya musim
-           Pengaruh topografi dan vegetasi

3.      Macam-macam iklim
o   Iklim Matahari
Teori, ”makin jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima”.Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan pada letak lintang
1.      Daerah iklim tropis : 0­­­­­o LU – 23,5o LU dan 0­­­­­o LS – 23,5o LS
2.      Daerah iklim sedang : 23,5o LU – 66,5o LU dan 23,5o LS – 66,5o LS
3.      Daerah iklim dingin : 66,5o LU – 90,5o LU dan 66,5o LS – 90,5o LS
o   Iklim Fisis
Iklim yang didasarkan pada pembagian daerah menurut kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari faktor-faktor fisis berikut :
1.      Pengaruh daratan yang luas
2.      Pengaruh lautan
3.      Pengaruh angin
4.      Pengaruh arus laut
5.      Pengaruh vegetasi
6.      Pengaruh topografi
Ø  AWAN
Merupakan  udara yang mengandung uap air. Jika uap air itu meluap menjadi titik-titik air terbentuklah awan. Pembentukan awan dapat terjadi karena:
1)            Udara panas
Udara panas menyebabkan lebih banyak uap yang terkandung di dalam udara daripada air. Air lebih cepat menguap. Udara yang panas itu akan naik tinggi dan sampai di suatu lapisan dengan keadaan suhu yang lebih rendah. Uap dalam udara panas ini kemudian mencair kemudia terbentuklah awan. Awan ini dibentuk oleh molekul-molekul air yang tak terhingga jumlahnya.
2)            Suhu udara tidak berubah
Awan dapat terbentuk jika suhu dara tidak berubah dengan keadaan atmosfer lembab. Keadaan ini menyebebkan udara penuh denga uap air,maka terbentuklah awan. Jika awan sudah terbentuk titik air dalam awan akan bertambahbesar dan semangkin betar. Akibatnya, lambat laun daya tarik bumi menariknya ke bawah dan titik tersebut akan  terus jatuh dan turun hujan.
Jenis awan berdasarkan bentuk
·         Awan cummulus.
Awan ini mempunyai karakter bergumpal seperti bunga kol dan memiliki bentuk dasar horizon. Awan ini terbentuk karena proses konveksi. Awan cumulus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu strato cumulus, komulus, komulunimbus
·         Awan Cirrus
Awan cirrus merupakan awan yang berdiri sendiri halus serta berserat. Didalam awan ini terdapat Kristal es, tetapi tidak menyebabkan turunnya hujan. Awan ini termasuk awan tinggi dengan ciri tipis dan mempunyai serat seperti bulu burung. Biasanya puncak awan ini bergerak sangat cepat dan arah anginnya bisa saja bermacam-macam. Awan ini terbentuk saat uap air membeku jadi Kristal es di ketinggian  8000 meter ke atas
·         Awan stratus
Awan ini merupakan awan yang tipis serta tersebar secara luas dan menutupi langit secara merata.
Ø  Lokasi  keempat ( Pesisir Pantai kura-kura )
4.      Osenografi  Pantai Pantai Kura-Kura
Oseanografi dapat didefinikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari mengenai kelautan terbentuknya morfologi di pesisir pantai merupakan pengaruh dari kekuatan energi endogen yang berkaitan dengan pergerakan lempeng. Hal ini dapat berupa penujaman (subduksi) lempeng satu dengan lempeng lain atau tubrukan lempeng sehingga terjadi pengangkatan kera bumi. Daerah di pesisir pantai merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh laut, seperti pasang surut, angin laut dan rembesan air laut. Daera di Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Salah satu permasalahan besar yang ada di daerah pantai adalah erosi pantai. Erosi pantai dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar dengan rusaknya kawasan permukiman dan fasilitas – fasilitas yang ada di wilayah tersebut. Proses erosi dan sedimentasi yang dibicarakan adalah di daerah pantai yang terletak di antara batas offshore pantai dimana gelombang mulai menggerakkan sedimen dan batas garis pantai. Proses ini terjadi akibat interaksi dari angin, gelombang, arus, pasang surut, sedimen, dan faktor – faktor lain di daerah pantai.
o    Angin
Angin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi  geomorfologi pantai dan keadaan laut. Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk. 
o    Arus Laut
Merupan sebuah pergerakan sedimen yang mengapung pergerakan sediment searah dengan arah pergerakan arus. Umumnya arus menyebar sepanjang garis pantai.


.........................................................................................................................

BAB IlI
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pantai kura kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya menyatu dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari dangkalan sunda.

B.     Saran
        Pantai kura kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya menyatu dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari dangkalan sunda






..........................................................................................................................................



LAMPIRAN GAMBAR KULIAH KERJA LAPANGAN 1

ü  Gambar lokasi Pertama


ü  Gambar lokasi kedua




ü  Gambar lokasi ketiga dan empat




......................................................................................................................................




DAFTAR PUSTAKA



Ø  http://berybunut.wordprees.com
Ø  http://sumbermaterikampus.blogspot.com
Ø  http://anggapradita-angga.blogspot.com
Ø  BPS kabupaten bengkayang.2013. kecamatan sungai raya kepulaan dalam angka tahun 2013.bengkayang: BPS