PENGENALAN BENTANG GEOGRAFI
LAPORAN KULIAH
KERJA LAPANGAN
1 ( KKL 1 )
PANTAI
KURA-KURA
Untuk
memenuhi sebagian persyaratan lulus Kuliah Kerja Lapangan I
NIM :
MANSURA
NIM :
141410075
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2016
................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN
KULIAH KERJA LAPANGAN 1
LAPORAN KKL 1 PANTAI KURA-KURA
Dilaksanakan Pantai kura kura Desa Tanjung Gondol Kecamatan Sungai Raya di
kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Kegiatan ini di laksanaan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 25
Bulan :
Januari
Tahun : 2016
Pontianak, 26 Januari 2016
Doni Andrasmoro M.Pd
NIP :
.............................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaian laporan kuliah kerja lapangan 1 dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Selanjutnya saya ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
para Dosen yang telah membimbing kami. Dan kepada seluruh teman-teman saya
ucapan terimasih atas kerja samanya yang kompak dalam mengikuti kegiatan kuliah
kerja lapangan 1. Saya Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada
kata yang dapat saya ucapkan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam kegiatan dan dalam penyelesaian laporan ini terdapat kesalahan baik dari
segi tingahlau maupun dari segi penulisannya . untuk itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun demi
penulisan selanjutnya. Harapan saya semoga laporan yang saya sajikan ini dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh pihak yang membaca.
Dan semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada kita yang selalu mau
berusaha dalam belajar.
Pontianak, 24 Januari 2016
Penulis
.............................................................................................................................
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….......
DAFTAR
ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ………….………………………………………………........
A.
Latar Belakang ....................................................................................................
B. Tujuan kegiatan …..……...…..……………………………………………........
C. Manfaat …………………..…………………………………………….............
D. Rumusan Masalah………………………………………………………….........
E. Gambaran Umum dari Instansi………………………..…………………............
F. Deskripsi Pelaksanaan……………………………….………………….............
B. Tujuan kegiatan …..……...…..……………………………………………........
C. Manfaat …………………..…………………………………………….............
D. Rumusan Masalah………………………………………………………….........
E. Gambaran Umum dari Instansi………………………..…………………............
F. Deskripsi Pelaksanaan……………………………….………………….............
BAB II PEMBAHASAN…………………………………..…………………................
1. Geologi Pantai kura-kura ……….………………..……………………................
2. Geomorfologi Pantai kura-kura …………………….………………….................
3. Hidrologi Pantai kura-kura ………………………………………………….........
2. Geomorfologi Pantai kura-kura …………………….………………….................
3. Hidrologi Pantai kura-kura ………………………………………………….........
4.
Oseanografi Pantai kura-kura……………………………………………….........
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran ………………………………………………………………..................
C. Lampiran Daftar
Gambar………………………………………….....................
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................
.................................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang kegiatan
Pantai kura kura terletak Desa Tanjung Gondol Kecamatan Sungai Raya di kabupaten
Bengkayang
yaitu
berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan.
Kecamatan Sungai Raya sebelah Utara berbatasan dengan Sedau dan untuk sebelah
Selatan berbatasan dengan Pakmakmur. Sebelah Timur berbatasan dengan Menteradok
dan Paritmas sedangkan Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna. Kabupaten
Bengkayang sebelah Utara berbatasan langsung dengan negara Malaysia atau
tepatnya berbatasan dengan Serawak-Malaysia Timur. Sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Pontianak.
B. Tujuan
kegiatan
Tujuan
instruksional kegiatan ini, umum adalah untuk mahasiswa agar mahasiswa dapat mengenal, mengamati serta
memahami bentang alam dan bentang geografi yang berada di wilayah pesisir kawasan bengkayang di pantai kura-kura tepatnya di wilayah karimunting kecamatan sungai raya kabupaten bengayang. Tujuan instruksional khusus adalah
agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan kenampakan bentang alam
dan bentang geografi di lapangan serta memahami keterkaitan antara komponen
parameter bentang alam yang satu terhadap yang lain
2. Menjelaskan karakteristik wilayah
pantai kura-kura berdasarkan bentang alam maupun bentang geografinya, sehingga mahasiswa dapat mengetahui karakteristi di
pantai kura-kura serta dapat mengetahui perbedaan dan persamaan antara satu
daerah dengan daerah lain.
3. Dapat
menjelasan berbagai aspek yang mempengaruhi pembentukan bentang alam di pantai kura-kura.
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan kuliah kerja lapangan 1 ialah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan para mahasiswa agar dapat
mengetahui berbagai karakteristik kenampakan bentang alam dan bentang geografi
serta dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek-aspek yang mempengaruhi
terjadinya pembentukan bentang alam yang ada di pantai kura-kura.
D. Rumusan
kegiatan
Berdasarkan dari kegiatan kuliah kerja lapangan1 yang telah kami
lakukan kemarin, di sini terdapat berbagai
macam aspek yang dapat kami lihat
dan kami bahas dalam laporan hasil kuliah kerja lapangan yaitu :
a.
Bagaimana kondisi geologi pantai kura-kura.
b.
Bagaimana kondisi geomorfologi pantai kura-kura
c.
Bagaimana kondisi hidrologi pantai
kura-kura
d. Bagaimana kondisi oseanografi pantai kura-kura
E. Gambaran
umum dari instansi tujuan KKL I
Gambaran umum dari kuliah kerja lapangan 1 ini ialah untuk menambah wawasan serta untuk mendukung pemahaman agar tercapainya tujuan pendidikan
geografi. Banyak konsep geografi yang ada, geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam kontek keruangan,
kelingkungan, dan kompleks wilayah. Fenomena geosfer meliputi atmosfer,
litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Dalam kaitannya dengan fenomena
geosfer tersebut maka diadakanlah
kkl 1 ini untuk:
1.
Mengenalan bentang alam yang akan mencakup pengenalan terhadap
komponen atmosfer , litosfer, hidrosfer, biosfer, dan
antroposfer. Komponen atmosfer meliputi keadan cuaca, iklim yang dapat dikaji
melalui geologi, geomorfologi, dan hidrologii. Komponen hidrosfer mencakup air
yang dimuka bumi, dalam tanah dan di atmosfer dan laut. Komponen biosfer
mencakup flora dan fauna dan manusia beserta karakteristiknya, yang tercakup
dalam kajian biologi.
2.
Pengenalan bentang geografi berusaha mengenal keterkaitan
antara sesama komponen geo-biofisik melalui pendekatan keruangan, kelingkungan
dan komplek wilayah. Secara sederhana pengenalan bentang geografi ini
memperkenalkan:
-
Komponen geo-biofisik dan satuan wilayah geo-biofisik daerah
yang dilalui, pembacaan peta serta pengamatan lapangan.
-
Hubungan antara sesama komponen geo-biofisik,seperti
hubungan antara geologi-geomorfologi-tanah-hidrologi dan vegetasi.
-
Hubungan antara komponen geo-biofisik dengan manusia beserta
karakteristik dan kegiatannya seperti: Litologi, tanah, hidrologi, vegetasi
dengan kegiatan manusia yang tercermin dengan penggunaan lahan.
F. Deskripsi
pelaksanaan program
1. Deskripsi
lokasi daerah kkl 1
Lokasi kajian KKL 1 ini ini dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang pada tanggal
26 januari 2016 di pantai kura-kura dan sekitarnya. Lokasi kajian ini mempunyai
bentang lahan yang heterogen dengan semua aspeklogi dan hidrologi. Secara
geografis, kecamatan Sungai Raya kepulauan terletak pada 0o38’39”
Lintang Utara sampai dengan 0o51’21” Lintang Utara dan 108o18’14”Bujur
Timur sampai dengan 108o59’02” Bujur Timur. Luas wilayah kecamatan Sungai Raya kepulauan adalah sebesar
394,00 km2 atau sekitar 7,30 persen dari seluruh luas Kabupaten
Bengkayang. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan terbagi dalam 5 desa. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan merupakan kecamatan yang
berada di kawasan pesisir dan sebagian wilayahnya adalah pulau-pulau.
..................................................................................................................................
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Ø Lokasi Pertama ( di
kaki perbukitan Pantai kura-kura )
A.
Geologi Pantai Kura-Kura
Lokasi kuliah kerja lapangan 1 pertama kali berada pada kaki perbukitan
dengan ketinggian sekitar 20 m. Lokasi ini tepatnya berada di pantai kura-kura
sebelah barat. Aspek geologi pantai
kura-kura mempunyai struktur geologi yang terus berkembang. Proses pembentukan
geologi yang ada di kalimantan merupakan proses yang paling stabil karena
kalimantan berada di tengah lempeng eurasia yaitu (sumatera, jawa, nusa
tenggara dan bali). Di pantai kura-kura Batuan penyusun kaki perbukitan ini
ialah batuan granit dan diorit. Dari segi pembentukannya, granit dan diorit
mempunyai komposisi mineral dan warna yang berbeda. Granit berwarna cerah dan
terang, sedangkan diorit agak gelap. Batuan beku diorit merupakan batuan beku
menengah.selain itu, di kaki bukit
juga teerdapat beberapa jenis batuan beku seperti :
- Batu granit
Batu granit merupakan jenis batuan
asam,yang memiliki ciri-ciri warnanya terang yang menyebabkan warnanya seperti itu mungkin karena banyak mengandung
unsur velsfat yang tinggi serta struktur batuannya masif.sedangkan teksturnya
agak kasar dan pelapukannya cenderung mengulit bawang yang sering di sebut
sebagai pelapukan speroidal.
Batuan
granit
- Batuan beku asam
Batuan beku asam pelapukannya
terjadi karena pengaruh dari sinar matahari
atau yag disebut sebagai pelapukan speroidal.batuan ini mengandung
banyak mineral velsfat yang memberikan efek warna terang karena silika nya
besar dan juga mengandung zat kwarsa.tekstur batuannya adalah kasar,sedangkan
struktur batuannya merupakan struktur masif.
- Batu basalt
Batuan basalt merupakan batuan yang
terbentuk akibat aliran lava yang menyebab kan warna batuannya gelap karena
celah-celah batuan di isi oleh urat-urat kayu,dan berubah karena batuan ini
terbentuk di laut.sehingga batuan ini di sebut batu basalt,karena mengandung
banyak aliran lava yang menyebabkan warna nya menjadi gelap selain itu juga
mengandung olivin,orblende yang tinggi dan velsfat rendah,kwarsa rendah.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar
Singkawang, yang disusun oleh N. Suwarna, F. De Keyser, R.P. Langford dan D.S.
Trail dan dikeluarkan oleh (P3G) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan
Energi, maka batuan penyusun Kabupaten Bengkayang berturut-turut dari yang
tertua adalah sebagai berikut:
i.
Formasi Banan (Rub)
Berumur Trias Akhir, terdiri dari batupasir dan sedikit konglomerat
dibagian atas; batupasir dan serpih dibagian bawah. Pengaruh malihan sentuh,
termasuk batu tanduk berkembang disekitar terobosan tersier, terutama pada
batupasir dan tufa dibagian bawah.
ii.
Formasi Sungai Betung (Jls)
Berumur Jura akhir, terdiri dari perselingan batulumpur, batulanau,
batupasir halus - sedang, kelabu muda - hitam, perbandingan batulumpur
meningkat ke arah atas; batupasir tufan halus dibagian atas, berlapis baik.
iii.
Batuan Gunungapi Raya (Klr)
Berumur Kapur Awal, terdiri dari batuan beku luar andesit, dasit dan basal
(piroklastik, sedikit lava) serta batuan terobosan; sedikit menyusupi
konglomerat, batupasir dan batulumpur; setempat termalihkan oleh batuan
terobosan kapur dan tersier, dan termineralisasi dengan pirit, kalkopirit,
molibdenit dan sfalerit.
iv.
Granodiorit Mensibau (Klm)
Berumur Kapur Awal. Terdiri dari granodiorit hornblende-biotit, adamelit,
tonalit, granodiorit biotit-hornblende, diorit, diorit kuarsa, granit; magnetik
sedang sampai kuat; umumnya terubah; setempat tergeruskan kuat, termilonitkan,
dan terbreksikan, xenolit batuan gunung api dan sedimen.
v.
Batuan Gunungapi Serentak (Tes)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari Tufa lapili, dasitan, kristal dan sela;
setempat breksi tufan dan riodasit, kelabu muda sampai kecoklatan; sebagian
terubah; urat halus besian, pirit, pirhotit, pirolusit.
vi.
Formasi Hamisan (Toh)
Berumur Oligosen. Terdiri dari arenit kuarsa dan sela, konglomerat aneka
bahan; setempat dengan sisipan batulempung kelabu; perlapisan silang siur dan
perlapisan sejajar.
vii.
Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Berumur Oligosen Awal - Miosen Awal. Terdiri dari diorit, diorit kuarsa,
granodiorit, tonalit, gabro kuarsa; mesokratik sampai lekokratik, porfiritik
sampai holokristalin; setempat ubahan serisit, khlorit, epidot, dan
karbonat; serisit berkaitan dengan urat kuarsa-kalkopirit-molibdenit dan pirit
menyebar; mineralisasi emas; magnetik sedang.
viii.
Endapan Aluvial Terbiku (Qat)
Berumur kuarter. Tersusun dari kerikil, pasir, lumpur; struktur lapisan
silang siur dan bidang; lekuk gerusan, gali dan isi, lapisan mineral berat.
ix.
Endapan Litoral (Qc)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil, setempat gampingan;
bahan tumbuhan.
x.
Endapan Aluvial dan Rawa (Qa)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil dan bahan tumbuhan.
Ø Lokasi kedua ( Daerah Kaki bukit Pantai kura-kura )
B.
Geomorfologi Pantai Kura-Kura
Dari pengamatan
yang kami lakukan di pantai
kura-kura ,setiap
medan memiliki perbedaan geomorfologinya masing- masing. Pantai kura- kura
memiliki garis pantai yang tak beraturan di sekitar daerah pantai tersebut
terdapat bukit-bukit kecil yang tidak terlalu tinggi dan di tumbuhi oleh
beberapa macam jenis pohon. Kondisi geomorfologi pantai kura-kura berupa
dataran rendah yang bervariasi dan memiliki kemiringan lereng pantai landai. Pantai
kura-kura disebut juga daerah tanjung gundul karena dulunya daerah disekitar
pantai kura-kura dipenuhi dengan pepohonan akan tetapi yang tersisa saat ini
hanyalah sebuah tanjung tanpa pepohonan yang menghiasinya walaupun ada itupun
hanya sedikit dan hanyalah rerumputan dan semak saja. Pemandangan lokasi wisata ini masih
cukup indah dan alami ditambah dengan adanya pepohonan yang masih ditanam oleh
pengelola disepanjang tepian pantai dan ada sebuah bukit dari pantai ini, dari
bukit ini kita dapat melihatpemandangan yang lebih indah dimana pantai akan
terlihat sangat berbeda didekat bebatuannya. Jika cuaca sedang bagus , kita dapat
melihat sebuah pulau yang terdapat diseberang pantai
Kironoto
(1997) dalam Mira (2004:13), menyebutkan bahwa akibat adanya aliran air timbul
gaya-gaya aliran yang bekerja pada material sedimen. Gaya-gaya tersebut
mempunyai kecenderungan untuk menggerakkan/ menyeret material sedimen. Untuk
material sedimen kasar (pasir dan batuan / granuler), gaya untuk melawan
gaya-gaya aliran tersebut tergantung dari besar butiran sedimen. Untuk material
sedimen halus yang mengandung fraksi lanau (silt) atau lempung (clay) yang
cenderung bersifat kohesif, gaya untuk melawan gaya-gaya aliran tersebut lebih
disebabkan kohesi daripada berat material (butiran) sedimen.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting
antara lain : sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat
sirkulasi pasang surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah
spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan
tempat mencari makanan (feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi
dan/atau tempat tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies
ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat
pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi,
pelabuhan dan kawasan industri (Bengen, 2004). Aktifitas yang ada dalam
rangka memanfaatkan potensi yang terkandung di wilayah pesisir, seringkali
saling tumpang tindih, sehingga tidak jarang pemanfaatan sumberdaya tersebut
justru menurunkan atau merusak potensi yang ada. Hal ini karena
aktifitas-aktifitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung,
mempengaruhi kehidupan organisme di wilayah pesisir, melalui perubahan
lingkungan di wilayah tersebut. Sebagai contoh, adanya buangan baik dari
pemukiman maupun aktifitas industri, walaupun limbah ini mungkin tidak
mempengaruhi tumbuhan atau hewan utama penyusun ekosistem pesisir di atas,
namun kemungkinan akan mempengaruhi biota penyusun lainnya. Logam berat,
misalnya mungkin tidak berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan bakau
(mangrove), akan tetapi sangat berbahaya bagi kehidupan ikan dan udang-udangnya
(krustasea) yang hidup di hutan tersebut (Bryan, 1976).
Ø Lokasi ketiga ( Pesisir Pantai kura-kura )
C.
Hidrologi Pantai Pantai Kura-Kura
Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai lapaisan
air yang ada di permukaan bumi. Di bawah ini adalah salah satu aspek yang
mempengaruhi hidrologi pantai kura-kura.
Ø Iklim
1.
Pengertian iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata
pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama. Sifat cuaca ini meliputi
antara lain:
a. Relatife tetap
b. Berlaku untuk waktu yang lama
c. Meliputi daerah yang luas
2.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi iklim
-
Letak garis lintang
-
Letak tinggi suatu tempat
-
Pengaruh daratan yang
luas
-
Lokasi :dekat laut,
dekat danau, dan daerah padang pasir
-
Suhu udara dan awan
-
Kelembaban udara dan
awan
-
Banyak sedikitnya
curah hujan
-
Pengaruh arus laut
-
Panjang pendeknya musim
-
Pengaruh topografi
dan vegetasi
3.
Macam-macam iklim
o
Iklim Matahari
Teori, ”makin jauh dari
khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit
jumlah sinar matahari yang diterima”.Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan
pada letak lintang
1. Daerah iklim tropis : 0o LU
– 23,5o LU dan 0o LS – 23,5o LS
2. Daerah iklim sedang : 23,5o LU
– 66,5o LU dan 23,5o LS – 66,5o LS
3. Daerah iklim dingin : 66,5o LU
– 90,5o LU dan 66,5o LS – 90,5o LS
o
Iklim
Fisis
Iklim yang didasarkan pada pembagian
daerah menurut kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari faktor-faktor fisis
berikut :
1.
Pengaruh
daratan yang luas
2.
Pengaruh
lautan
3.
Pengaruh
angin
4.
Pengaruh
arus laut
5.
Pengaruh
vegetasi
6.
Pengaruh
topografi
Ø AWAN
Merupakan udara yang mengandung
uap air. Jika uap air itu meluap menjadi titik-titik air terbentuklah awan.
Pembentukan awan dapat terjadi karena:
1)
Udara
panas
Udara panas menyebabkan lebih banyak uap yang
terkandung di dalam udara daripada air. Air lebih cepat menguap. Udara yang
panas itu akan naik tinggi dan sampai di suatu lapisan dengan keadaan suhu yang
lebih rendah. Uap dalam udara panas ini kemudian mencair kemudia terbentuklah
awan. Awan ini dibentuk oleh molekul-molekul air yang tak terhingga jumlahnya.
2)
Suhu
udara tidak berubah
Awan dapat terbentuk jika suhu dara tidak
berubah dengan keadaan atmosfer lembab. Keadaan ini menyebebkan udara penuh
denga uap air,maka terbentuklah awan. Jika awan sudah terbentuk titik air dalam awan akan bertambahbesar
dan semangkin betar. Akibatnya, lambat laun daya tarik bumi menariknya ke bawah
dan titik tersebut akan terus jatuh dan turun hujan.
Jenis awan berdasarkan bentuk
·
Awan
cummulus.
Awan ini mempunyai karakter
bergumpal seperti bunga kol dan memiliki bentuk dasar horizon. Awan ini
terbentuk karena proses konveksi. Awan cumulus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
strato cumulus, komulus, komulunimbus
·
Awan
Cirrus
Awan cirrus merupakan awan yang
berdiri sendiri halus serta berserat. Didalam awan ini terdapat Kristal es,
tetapi tidak menyebabkan turunnya hujan. Awan ini termasuk awan tinggi dengan
ciri tipis dan mempunyai serat seperti bulu burung. Biasanya puncak awan ini
bergerak sangat cepat dan arah anginnya bisa saja bermacam-macam. Awan ini
terbentuk saat uap air membeku jadi Kristal es di ketinggian 8000 meter
ke atas
·
Awan
stratus
Awan ini merupakan awan yang tipis
serta tersebar secara luas dan menutupi langit secara merata.
Ø Lokasi keempat ( Pesisir Pantai kura-kura )
4.
Osenografi Pantai Pantai Kura-Kura
Oseanografi
dapat didefinikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari mengenai kelautan terbentuknya morfologi di pesisir pantai merupakan pengaruh dari kekuatan
energi endogen yang berkaitan dengan pergerakan lempeng. Hal ini dapat berupa penujaman (subduksi) lempeng satu dengan lempeng
lain atau tubrukan lempeng sehingga terjadi pengangkatan kera bumi. Daerah di
pesisir pantai merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh laut, seperti
pasang surut, angin laut dan rembesan air laut. Daera di Pantai selalu
menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi
gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis
alami pantai terhadap laut. Salah satu permasalahan besar yang ada di daerah
pantai adalah erosi pantai. Erosi pantai dapat menimbulkan kerugian yang cukup
besar dengan rusaknya kawasan permukiman dan fasilitas – fasilitas yang ada di
wilayah tersebut. Proses erosi dan sedimentasi yang dibicarakan adalah di
daerah pantai yang terletak di antara batas offshore pantai dimana gelombang
mulai menggerakkan sedimen dan batas garis pantai. Proses ini terjadi akibat
interaksi dari angin, gelombang, arus, pasang surut, sedimen, dan faktor –
faktor lain di daerah pantai.
o Angin
Angin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi geomorfologi pantai dan keadaan laut. Angin yang berhembus di atas permukaan air
akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin menimbulkan tegangan pada
permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan
timbul riak gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin
bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus
terus akhirnya akan terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin
berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk.
o
Arus Laut
Merupan
sebuah pergerakan sedimen
yang mengapung pergerakan sediment
searah dengan arah pergerakan arus. Umumnya arus menyebar sepanjang garis pantai.
.........................................................................................................................
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pantai kura kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu
berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya
menyatu dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari
dangkalan sunda.
B.
Saran
Pantai kura
kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan
kabupaten Singkawang. Pantai
kura-kura merupakan
bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya menyatu
dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari dangkalan
sunda
..........................................................................................................................................
LAMPIRAN
GAMBAR KULIAH KERJA LAPANGAN 1
ü Gambar lokasi Pertama
ü Gambar lokasi kedua
ü Gambar lokasi ketiga dan empat
......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://berybunut.wordprees.com
Ø http://sumbermaterikampus.blogspot.com
Ø http://anggapradita-angga.blogspot.com
Ø BPS kabupaten bengkayang.2013. kecamatan sungai raya kepulaan dalam angka tahun 2013.bengkayang: BPS