Minggu, 26 Juni 2016

Laporan Pratikum Georefrensing ( GIS )



TUGAS INDIVIDU
HASIL LAPORAN GEOREFRENCING
 
MATA KULIAH  :  SISTEM INFORMASI GEOGRAFI ( SIG )

DOSEN PENGAMPU :
Mustofa M.pd


 
Disusun Oleh :

  Nama          :           Mansura
  Kelas          :           B sore
  Nim            :           141410075
  Prodi          :           Geografi


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA ( IKIP-PGRI ) PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2015-2016

...................................................................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN

       A.    Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis atau data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi jugamemasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencanauntuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi atau dapat digunakan mencari informasi sebuah tempat khusus dan banyak manfaat lain yang dapat dikembangkan dalam sistem informasi geografis ini.
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan proyeksi tertentu. Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan ArcMap) pada data raster adalah sebagai berikut:
1. Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan proyeksi      tertentu.
2. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan  diketahui nilai koordinatnya.
3. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah dianggap benar.

Input data spasial sering juga dsiebut Digitasi (Eko Budiyanto, 2002). Digitasi yang dimaksud ini adalah proses mengkonversi fitur pada peta spasial ke dalam format digital. Untuk digitasi, peta harus melekat pada meja digitasi (digitizer). Sebelum memasukkan data melalui proses digitasi, untuk mempertimbangkan informasi yang terkandung di peta dan untuk tujuan apa pembangunan data base yang akan disiapkan, untuk pemisahan berikutnya data dalam lapisan. Dengan konsep informasi pengelompokan atau cakupan dari lapisan ini memiliki arti besar dalam pengelolaan basis data:

1. Membantu dalam mengatur fitur yang berhubungan.
2. Minimalkan jumlah atribut terkait dengan setiap fitur.
3. Memfasilitasi perbaikan dan pemeliharaan peta, biasanya tersedia sebagai sumber data yang berbeda untuk setiap lapisan.
4. Penyederhanaan peta, karena fitur yang berhubungan dengan mudah dijelaskan, label (ID) dan dilambangkan.
5. Memfasilitasi proses analisis spasial.

       B.     Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini dilaksanakan agar :
1.      Mahasiswa geografi dapat mengenal dan software
2.      Mahasiswa dapat mempraktekan langkah-langkah Georeferencing dalam menentukan titik koordinat pada data spasial ke salah satu system koordinat yang tersedia.


....................................................................................................................................................


BAB ll
PEMBAHASAN

A.    Alat dan Bahan


  • Peta Administrasi Kendal


  •  Arc Gis 10.2

B.     Langkah Kerja


  • Buka Arc Map atau klik icon yang ada di desktop


  • Akan muncul tampilan seperti di bawah ini, dan kemudian pilih blank map dan klik OK



 
  • Kemudian akan muncul tampilan awal Arc MAP seperti di bawah ini
     
 

  •    Kemudian klik view pilih data frame propertis,map dan displaynya di ubah menjadi meter
  •    Kemudian Klik ikon “add data” untuk memasukkan peta ataupun citra

 

  • Kemudian pilih file yang terdapat peta administrasi Kendal yang telah tersimpat dan kemudian klix “Add’’
 


  • Maka akan muncul tampilan seperti
 

  • Setelah itu klik “zoom in” kemudin zoom pojok kiri peta untuk membuat titik koordinat diantara garis lintang dan garis bujur,serta masukan data ‘x’ dan ‘Y’ kemudian titik akan terbentuk seperti dibawah ini. Jika nilai x dan y yang kita masukkan salah maka peta akan terbalik atau miring.


 


  •  Kemudian ulangi tahapan pembuatan titik koordinat  tersebut sebanyak 4 kali dan inilah hasilnya.


 


  • ü  Setelah selesai menentuan titik koordinat ,baru data tersebut di updeta georefrencing.


 .................................................................................................................................................................





BAB lll
PENUTUP


  • Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang saya dapat sampaikan ialah : 

                Georeferencing merupakan proses pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu system koordianat yang tersedia.Georeferencing sangat penting untuk membuat foto udara dan citra satelit , biasanya gambar raster, berguna untuk pemetaan seperti menjelaskan bagaimana data lain, seperti di atas GPS poin, berhubungan dengan pencitraan.
Langkah-langkah dalam georeferencing yaitu :
·         Menampilkan image
            Buka Software ArcGIS lalu pilih Add Data, Cari folder lokasi dimana terdapat file yang sudah di siapkan, kemudian pilih kemudian pilih gambar tersebut2.  Membuat dan memberikan koordinat pada titik ikat.
·                     Untuk memberikan titik kordinat pertama zoom in peta bagian kiri atas lalu pilih icon Add Control Point (lihat tanda panah) lalu arahkan kursor sampai pada garis perpotongan bujur dan lintang, lihat tanda + berwarna merah.  Setelah tanda + diletakan pada daerah perpotongan lalu klik kanan lalu pilih Input X dan Y. Koordinat X dan Y yang diminta berupa angka desimal sedangkan informasi yang tertera pada peta merupakan koordinat derajat menit dan detik sehingga koordinat tersebut harus dikonfersi ke dalam angka desimal.
·         Menyimpan peta yang telah di olah
·         Arahkan kursor pada peta batas   administrasi. Bmp →  Data → Export data, muncul kotak dialog baru Simpan peta pada lokasi yang di inginkan, dengan cara pilih folder location, muncul kotak dialog baru lalu klik Add.  Pilih format sesuai, lalu Ganti nama peta sesuai yang kita inginkan, kemudian klik save.


  • Saran
Saran pada praktikum ini yaitu kuranggnya memahami materi yang akan di praktekkan sehingga banyak kesalahan yang terjadi saat praktikum serta alat dan bahan yang di perlukan seperti infokus dll, karena  inilah yang sangat berpengaruh dalam kegiatan praktikum.














1 komentar:

  1. terimaksih, laporannya sangat membantu, dapat menjadi referensi saya dalam mengerjakan tugas kuliah

    jangan lupa kunjungi website saya : https://sfasah.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
    dan juga website kampus saya : http://www.atmaluhur.ac.id

    BalasHapus